Lampung Selatan — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung terus mendukung transisi menuju energi bersih dengan meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung. Kehadiran SPKLU ini sebagai bagian dari persiapan PLN dalam menyambut arus mudik dan balik Idul Fitri 1446H, sekaligus memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional.
Peresmian SPKLU di Bakauheni ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Drs. Muhammad Firsada, M.Si, yang mewakili Gubernur Lampung, serta jajaran manajemen PLN dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni.
General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni, Syamsudin, menyambut positif hadirnya SPKLU ini. “Kami sangat menghargai hadirnya SPKLU PLN di pelabuhan ini. Ini akan menjadi contoh bagi pelabuhan-pelabuhan lain di seluruh Indonesia. Bakauheni kini semakin siap melayani masyarakat pengguna kendaraan listrik,” kata Syamsudin.
Pj. Sekda Provinsi Lampung, Muhammad Firsada, dalam sambutannya menegaskan dukungan penuh atas pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Lampung. “Kami berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan. SPKLU ini bukan hanya fasilitas teknis, tetapi simbol keseriusan kami dalam mewujudkan Lampung yang hijau dan berkelanjutan,” jelas Firsada.
Firsada menambahkan bahwa pengembangan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai upaya pengurangan emisi karbon.
General Manager PLN UID Lampung, Muhammad Joharifin, menjelaskan bahwa peresmian SPKLU ini merupakan langkah nyata sinergi antar pemangku kepentingan dalam mempercepat transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan. “Kehadiran SPKLU ini juga menjadi bagian dari layanan strategis PLN dalam mendukung kelancaran arus mudik masyarakat, sekaligus mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2060,” ungkap Joharifin.
Pelabuhan Bakauheni dipilih karena merupakan jalur transportasi utama antara Pulau Sumatera dan Jawa. Dengan lokasi yang sangat strategis, SPKLU ini memberikan kemudahan akses pengisian daya kendaraan listrik bagi pemudik. “Pengguna mobil listrik yang melintasi Sumatera menuju Jawa, atau sebaliknya, tidak perlu khawatir kehabisan daya. Mereka bisa mengisi daya sambil menunggu giliran naik kapal,” tambah Joharifin.
PLN UID Lampung mencatat telah tersedia 57 unit SPKLU yang tersebar di 35 titik strategis di Lampung, termasuk pelabuhan Bakauheni, jalan tol, jalur lintas barat, tengah, dan timur, serta kawasan wisata dan hotel. Diperkirakan, jumlah pemudik pengguna kendaraan listrik di jalur Tol Lampung pada mudik Lebaran 2025 akan meningkat delapan kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikan keberadaan SPKLU ini sangat vital.
Untuk memastikan kenyamanan pemudik, PLN UID Lampung juga menyiagakan lebih dari 100 personel SPKLU yang akan beroperasi 24 jam, ditambah dua unit SPKLU mobile untuk menjangkau titik-titik kritis. Kehadiran SPKLU yang memadai di jalur mudik merupakan langkah PLN untuk memastikan perjalanan jauh yang nyaman bagi pengguna kendaraan listrik.
“Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan infrastruktur yang lebih baik, PLN optimis pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik akan terus meningkat, dan Lampung akan menjadi salah satu provinsi terdepan dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan,” tutup Joharifin.