Redaksi
Seorang siswi SMPN 101 Jakarta Barat menjadi korban begal dengan modus akan diantar ke orang tuanya yang mengalami kecelakaan. Terkait modus baru ini, polisi mengimbau agar masyarakat waspada.
“Kami berharap jika ada masyarakat yang mengetahui dan menjadi korban dengan modus yang serupa, mohon dengan hormat memberikan pelaporan kepada kepolisian terdekat atau menghubungi 110 karena kasus ini masih dikembangkan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/8).
Ade meminta masyarakat jangan langsung percaya informasi dari orang asing. Bila ada yang mengabarkan keluarga atau orang terdekatnya mengalami kecelakaan, sebaiknya dikonfirmasi dulu.
“Apabila ada, ya ini modusnya menyampaikan orang tuanya kecelakaan, harus hati-hati, harus konfirmasi dulu, memastikan ya,” sambung dia.
“Cara berpikir seorang anak pasti ingin merespons yang cepat ketika orang tuanya dilaporkan (mengalami) kecelakaan. Ini harus hati-hati karena kejahatan ini terus berkembang. Mereka terus berupaya membujuk korban membuat korban percaya hingga akhirnya dia berhasil melakukan kejahatannya,” sambung Ade.
Seorang siswi SMPN 101 Jakarta menjadi korban pencurian dengan modus akan diantarkan ke orang tuanya yang mengalami kecelakaan pada Kamis (25/7). Pelaku bernama Faisal (24) rupanya telah mengawasi siswi tersebut saat diantar orang tuanya ke sekolah.
Saat siswi tersebut sudah masuk ke dalam pagar sekolah, FA meminta penjaga sekolah untuk memanggil sang siswi, untuk memberi tahu bahwa orang tua yang baru saja mengantarkannya mengalami kecelakaan.
Korban yang panik lantas meminta diantar ke lokasi kejadian. Nahas, ternyata pelaku malah membawa korban ke JPO dekat gedung DPR/MPR untuk dianiaya dan diambil barang berharganya.
Pelaku telah berhasil ditangkap pada Kamis (1/8) di sebuah kos-kosan di daerah Bendungan Hilir Jakarta.