Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) merupakan pemberian Presiden Prabowo untuk 280 juta rakyat Indonesia. Rencananya program ini akan diluncurkan pada Februari 2025.
Seusai namanya, pemeriksaan ini bersifat gratis dalam rangka pencegahan dan deteksi dini. Tujuannya agar rakyat Indonesia sehat. Bisa mendeteksi penyakit lebih dini sehingga proses penyembuhan lebih mudah dan lebih murah.
Sempat ada info bahwa warga yang mengikuti PKG harus memiliki BPJS. Namun hal itu dibantah oleh Menkes Budi.
Menurutnya untuk awal pemeriksaan screening ini masyarakat cukup download aplikasi Satu Sehat, selanjutnya ikuti petunjuk di aplikasi tersebut.
“Untuk screening ini jawabannya tidak (tidak perlu BPJS), karena ini dikasih Bapak Presiden untuk 280 juta warga negara Indonesia,” kata Budi saat pertemuan dengan media di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (22/1).
Bila ada fasilitas kesehatan yang menolak warga melakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis karena tidak membawa BPJS maka bisa dilaporkan ke akun media sosial Kemenkes.
“Semua puskesmas wajib menerima, kalau ada kasus bisa laporin ke kita nanti kia bisa intervensi,” ucap Budi.
BPJS Dipakai Bila Pemeriksaan Berlanjut
Budi menjelaskan, BPJS itu digunakan saat hasil screening awal didapat kondisi yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Misalnya membutuhkan obat untuk pengobatan atau perawatan di rumah sakit.
“Kalau hasilnya berat, lanjut pake BPJS,” ucapnya.
Bila tidak punya BPJS, maka dianjurkan untuk membuat BPJS atau kalau tidak, pilihan lainnya bayar mandiri.
Pemeriksaan gratis ini berbeda dengan medical check up yang biasa dilakukan di rumah sakit besar. Sasaran utamanya adalah mereka yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan karena tidak paham atau tidak punya biaya.
“Saya butuh bantuan media kasih message (pesan) periksa kesehatan kalau mau umur panjang, biaya lebih murah. Lebih baik cek kesehatan (sejak awal),” katanya.
Dibagi Berdasarkan Rentang Usia
PKG ini dibagi berdasarkan siklus hidup atau rentang usia. Pertama, bayi baru lahir (2 hari) dan anak usia pra sekolah 1-6 tahun. Kedua usia sekolah dan remaja (7-17 tahun), dan ketiga, dewasa (18-59 tahun) dan keempat, lansia di atas usia 60 tahun.
Pemeriksaan itu memanfaatkan 3 momentum yakni:
1. Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Ulang Tahun
Dimulai Februari 2025. Untuk usia 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas. Pemeriksaan dilakukan tanggal ulang tahun + 1 bulan, bagi masyarakat yang berulang tahun di Januari hingga Maret dikecualikan dari ketentuan dan dapat berkunjung ke faskes hingga 30 April 2025.
PKG Ulang Tahun dibagi sesuai siklus hidup dan dilaksanakan di Puskesmas dan Klinik Swasta (Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama/FKTP). Masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi Satu Sehat.
2. Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sekolah
Dilakukan saat tahun ajaran baru sekitar bulan Juli 2025 di sekolah negeri atau pun swasta. Sasarannya pelajar usai 7-17 tahun atau SD, SMP dan SMA/sederajat.
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Sasarannya ibu hamil dan balita. Dilakukan sesuai jadwal di puskesmas atau posyandu.
Jenis Pemeriksaan
Berikut jenis pemeriksaan berdasarkan siklus hidup:
Skrining bayi baru lahir
- Kekurangan hormon tiroid bawaan
- Kekurangan enzim pelindung sel darah (G6PD)
- Kekurangan hormon adrenal bawaan
- Penyakit jantung bawaan kritis
- Kelainan saluran empedu
- Pertumbuhan (berat badan, tinggi badan)
Skrining balita dan anak prasekolah
- Pertumbuhan
- Perkembangan
- Tuberkulosis
- Telinga
- Mata
- Gigi
- Talasemia (Pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja)
- Gula darah (Pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja)
Skrining Dewasa dan Lansia
- Merokok
- Tekanan darah
- Gula darah
- Tuberkulosis
- Risiko stroke, risiko jantung (≥ 40 tahun)
- Fungsi ginjal (≥ 40 tahun)
- Kanker payudara (≥ 30 tahun)
- Kanker leher lahir (≥ 30 tahun)
- Kanker Paru (≥ 45 thn)
- Kanker Usus Besar (≥ 50 thn)
- Geriatri (≥ 60 thn)
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Telinga
- Mata
- Gigi
- Hati (Hepatitis B, C, Sirosis)
- Calon Pengantin (HB, Sifilis, HIV)
- Gizi
- Jiwa
- Tingkat aktivitas fisik
SD (7-12 Tahun)
- Telinga
- Mata
- Gigi
- Jiwa
- Gizi
- Hati (Hepatitis B)
- Tekanan Darah
- Tuberkulosis
- Merokok (Kelas 5-6)
- Tingkat Aktivitas Fisik (Kelas 4-6)
- Gula Darah
SMP (13-15 Tahun)
- Telinga
- Mata
- Gigi
- Jiwa
- Gizi
- Hati (Hepatitis B dan C)
- Tekanan Darah
- Tuberkulosis
- Merokok
- Tingkat Aktivitas Fisik
- Gula Darah
- Talasemia (Kelas 7)
- Anemia Remaja Putri (Kelas 7)
SMA (16-17 Tahun)
- Telinga
- Mata
- Gigi
- Jiwa
- Gizi
- Hati (Hepatitis B dan C)
- Tekanan Darah
- Tuberkulosis
- Merokok
- Tingkat Aktivitas Fisik
- Gula Darah
- Anemia Remaja Putri (Kelas 10)