JurnalKota – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah membuka pendaftaran uji coba gratis Kereta Cepat Bandung-Jakarta (KCJB)/KA Cepat Whoosh sebelum akhirnya pada Oktober dipergunakan publik.
Merahputih.com berkesempatan menjajal kereta anyar tersebut melalui undangan khusus dari Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kereta Cepat Indonesia – China (KCIC), Selasa (26/7) melalui stasiun Halim.
Kereta Cepat bernama Whoosh dijadwalkan berangkat dari Stasiun Halim, tepat pukul 14.00 WIB. Sebelum masuk ke peron, kami harus melakukan check in di pintu keberangkatan satu jam sebelum perjalanan. Di sini petugas akan mengecek identitas seperti KTP.
Lantas, penumpang diarahkan untuk menuju peron Kereta Cepat Jakarta Bandung untuk selanjutnya masuk ke gerbong kereta. Kereta Cepat Jakarta Bandung yang kami naiki berhenti di Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar sebagai tujuan akhir.
Saat masuk kedalam, interiornya pun tak berbeda jauh dari Kereta kelas ekonomi maupun bisnis pada umumnya. Yang membedakan hanya dari segi kecepatan saja.
Kereta pun melesat dengan kecepatan tinggi. Bahkan di papan informasi terlihat kecepatan Kereta Cepat Jakarta Bandung menembus hingga 350 km/ jam.
Jika anda terbiasa menaiki kereta ekonomi atau bisnis, kereta kali ini jauh lebih nyaman dan cepat. Tak terasa sekali getaran yang ada di dalam. Bahkan, benda yang ditaruh di atas meja kursi maupun tepi jendela pun tak ada yang bergerak.
Rasa kantuk yang biasa menyertai setiap perjalanan antar kota pun tidak terasa karena hanya dalam waktu 40 menit, kereta sudah sampai di Stasiun Padalarang Bandung, pukul 14.43 WIB.
Sesampainya di Stasiun Padalarang, kami langsung melanjutkan perjalanan ke Stasiun Tegalluar yang berada di pinggiran Kota Bandung yakni selama 10 menit. Kami pun langsung turun dari Kereta untuk melihat kondisi di sana.
Sayangnya kondisi Stasiun itu masih dalam proses pembangunan. Nampak beberapa petugas hilir mudik menyelesaikan pembangunan Stasiun tujuan akhir Kereta Cepat Jakarta Bandung. Belum ada tenant yang berjualan karena memang stasiun itu belum dibuka untuk umum. Akses masuk pun hanya khusus petugas.
Setengah jam berlalu, kami pun harus bergegas kembali menuju kereta. Sebab kereta yang akan membawa pulang pukul 15.30 WIB berangkat menuju Stasiun Halim. Hingga akhirnya kami pun tiba di Stasiun Halim pukul 16.11 WIB.
Setelah mencoba, kami puas setelah menjajal kereta ini. Namun, beberapa fasilitas di Stasiun perlu diperbaiki dan ditambah. Seperti akses parkir hingga tenant untuk membeli makanan dan minuman yang belum tersedia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini memiliki identitas jenama atau merek yaitu Whoosh setelah melalui sayembara yang dilakukan oleh tim penilai.
Adapun filosofi “Whoosh” berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun internasional. Nama tersebut dinilai juga sesuai dengan penggambaran kereta cepat yang saat ini menjadi yang tercepat di Asia Tenggara.
Selain itu, Whoosh juga merupakan singkatan dari “Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal” yang menjadi identitas kereta cepat.
Kegiatan uji coba KCJB tidak berbayar ini dilakukan hingga 30 September 2023 dengan kuota penumpang terbatas yakni 500 tempat duduk untuk setiap perjalanan KA Cepat.
Selama masa uji coba terbatas KCJB dengan penumpang berlangsung, setiap harinya KCIC menyediakan 4 jadwal perjalanan pulang pergi (PP) sehingga total terdapat 8 perjalanan KA yang beroperasi setiap harinya selama masa uji coba berlangsung.
Rencananya, kereta cepat ini mulai dikomersilkan untuk umum mulai awal Oktober 2023 mendatang. Dengan tarif berkisar Rp 350 ribu.
Eksplorasi konten lain dari Jurnal Kota
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.