Sejumlah massa dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Dukungan Kemanusiaan Palestina menggelar aksi bela Palestina di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) Bundaran HI, Minggu (3/3).
Aksi itu digelar di depan Plaza Indonesia. Massa berkumpul dengan membawa sejumlah bendera Palestina dan replika jenazah anak-anak. Mereka juga kompak menggunakan pakaian serba hitam dengan syal putih.
Aksi dimulai dengan penyampaian orasi. Mereka juga menunjukkan teatrikal keluarga yang menangisi korban serangan Israel.
Terlihat sejumlah poster yang dibawa massa. “Akhiri blokade Gaza. Stop war crimes now. End Israeli apartheid,” tulis poster yang dibawa massa.
Massa lalu bergerak ke Terowongan Kendal. Mereka kembali meneriakkan dukungan untuk pembebasan Palestina.
“Free Palestine! Free Palestine! From the river to the sea! Palestine will be free!” teriak para massa.
Divisi Advokasi Internasional KontraS sekaligus penggerak aksi, Nadine Sherani Salsabila, mengatakan pesan aksi teatrikal itu menunjukkan dua kubu, yakni yang menormalisasi kejahatan Israel dan ada yang membantahnya.
“Ada kubu yang masih menormalisasi dan mengamini tindakan kejahatan dari Israel, tapi kemudian dibantah,” ujar Nadine kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (3/3).
“Di mana kejahatan tersebut menormalisasi apa yang terjadi pada masyarakat sipil tidak ada kaitannya dengan perang dengan Israel dan Palestina saat ini,” sambungnya.
Divisi Advokasi Internasional KontraS sekaligus penggerak aksi, Nadine Sherani Salsabila usai melakukan aksi dukung kemanusiaan Palestina di CFD Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Nadine juga mengatakan, pihaknya sempat mengalami cekcok dengan petugas Satpol PP dan Dishub DKI Jakarta terkait aksi tersebut.
“Tadi dari Satpol PP dan juga dari Dishub menerangkan bahwa mereka tidak mengiyakan untuk aksi ini dijalankan, karena adanya maladministrasi, sebuah administrasi yang menurut mereka kurang dilengkapi,” ucap Nadine.
Namun, dengan dorongan dari masyarakat sipil yang membantu berjalannya aksi, akhirnya aksi dapat berjalan dengan lancar.
“Tapi tadi melihat tidak hanya dari organisasi masyarakat sipil, tapi masyarakat sipil sendiri yang menekan bahwa ini bukan perihal administrasi, tapi ini perihal ancaman kemanusiaan,” pungkasnya.
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Dukungan Kemanusiaan Palestina terdiri dari KontraS, Dompet Dhuafa dan organisasi lainnya.
Eksplorasi konten lain dari JURNAL KOTA - Komite Pewarta Independen (KoPI)
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.