Lampung Barat – Masyarakat Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, menunjukkan solidaritas yang luar biasa saat bencana kebakaran melanda wilayah mereka pada Kamis (27/3) dini hari. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB itu menghanguskan tiga rumah warga, memupuskan harapan mereka untuk merayakan pesta budaya tahunan.
Namun, di tengah musibah yang mengguncang, terdapat sebuah kisah haru tentang pengorbanan luar biasa yang datang dari Karang Taruna Pekon Sukabumi. Menyadari kebutuhan yang mendesak, Karang Taruna dengan penuh kesadaran sosial membatalkan acara pesta budaya “Sekura” yang sudah dijadwalkan. Anggaran yang semula disiapkan untuk perayaan tersebut, kini dialihkan untuk membantu meringankan beban keluarga-keluarga korban kebakaran.
Bupati Lampung Barat, Hi. Parosil Mabsus, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah ini. “Pesta Sekura, termasuk orkes gambus dan nyambai, dibatalkan, dan anggarannya dialihkan untuk membantu meringankan keluarga yang terkena musibah,” ujar Bupati Parosil saat meninjau langsung lokasi kebakaran pada Sabtu (29/3/2025) pagi.
Bupati Parosil juga mengungkapkan harapan agar langkah ini dapat menjadi contoh bagi jajaran Karang Taruna dan panitia kegiatan sosial lainnya. “Hal yang seperti ini memang yang kita harapkan, sebuah contoh nyata dari rasa empati dan gotong royong yang tumbuh kuat di masyarakat Lampung Barat,” tambahnya.
Kebakaran yang terjadi diduga disebabkan oleh korsleting listrik, yang menghanguskan tiga rumah panggung kayu setengah tembok milik keluarga Riswan, Darwa, dan Risman. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, meskipun kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Parosil menyampaikan rasa simpati yang mendalam. “Atas nama pemerintah dan pribadi, saya turut berbela sungkawa atas musibah yang menimpa keluarga kita di Pekon Sukabumi. Mudah-mudahan keluarga besar kita diberikan kesabaran, kekuatan, dan keikhlasan. Karena inti dari segala sesuatu adalah kehendak Allah,” ungkapnya dengan penuh empati.
Bupati Parosil juga mengingatkan masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang Lebaran. “Ini adalah waktu yang rawan. Kita perlu lebih berhati-hati dalam penggunaan kompor dan listrik. Terkadang, kelalaian dan kecerobohan bisa menyebabkan musibah. Saya minta agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati, terutama saat akan meninggalkan rumah,” tambahnya.
Sebagai bentuk perhatian dari pemerintah daerah, Bupati Parosil yang didampingi sejumlah jajarannya menyerahkan bantuan untuk keluarga korban kebakaran. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban para korban dalam menghadapi musibah ini.