Gubernur Lampung Tekankan Peningkatan Etos Kerja ASN Setelah Idul Fitri

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal saat menggelar Halal Bihalal bersama jajaran dan ASN di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. Foto : Dok. Adpim

LAMPUNG – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menekankan pentingnya peningkatan etos kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendorong ekonomi daerah setelah menjalani ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Mirza dalam acara Halal Bihalal Pemprov Lampung yang diadakan di Halaman Kantor Gubernur Lampung, Rabu (9/4). Dalam sambutannya, Gubernur mengingatkan bahwa Ramadan telah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih disiplin, dan lebih taat, dan nilai-nilai positif tersebut harus diterapkan dalam tugas sehari-hari.

“Perubahan positif yang kita rasakan selama Ramadan harus terus dipertahankan dan diterapkan dalam pekerjaan kita sebagai pelayan publik,” ujar Gubernur Mirza.

Gubernur juga menekankan bahwa peningkatan kualitas diri yang terbentuk dari kedisiplinan ibadah harus sejalan dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa potensi ekonomi Lampung selama Ramadan dan Idul Fitri sangat besar, dengan perputaran uang mencapai Rp4,5 triliun.

“Pemerintah harus memastikan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pertumbuhan ekonomi yang adil bagi masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Mirza mengingatkan bahwa ASN memegang peran kunci dalam kemajuan daerah. Profesionalisme dan integritas ASN, menurutnya, adalah faktor penting dalam memastikan pembangunan dan perekonomian daerah berjalan dengan baik.

“Lampung memiliki potensi luar biasa, tetapi tanpa ASN yang profesional dan memiliki integritas tinggi, potensi itu tidak akan maksimal,” tegasnya.

Gubernur mengibaratkan ASN sebagai anak buah kapal (ABK) yang mengendalikan kapal besar bernama Provinsi Lampung. Setiap ASN, kata dia, memiliki peran penting dalam menentukan keseimbangan, kecepatan, dan arah kapal agar dapat berlayar menuju kesejahteraan masyarakat.

“Kapal besar ini hanya akan maju jika ABK-nya kompak, disiplin, profesional, dan memiliki integritas,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan