Mahasiswa KKN Unila Adakan Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Piring Berbasis Texapon, SLS, dan Garam

LAMPUNG — Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Periode I Tahun 2025 mengadakan sosialisasi pembuatan sabun cuci piring berbasis Texapon, SLS, dan garam di Desa Negeri Sakti, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara, pada Sabtu, 25 Januari 2025. Kegiatan ini diprakarsai oleh Bagus Kurniawan, Muhammad Iqbal, Ardina Putri, Kholda Nur Falahi, Bagas Fathal, Intan Zavira, dan Femila Aprilina, dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Fahrur Riza Priyana, M.T.

Sosialisasi ini bertujuan untuk mengatasi ketergantungan masyarakat Desa Negeri Sakti pada sabun cuci piring komersial yang cukup tinggi, serta kurangnya pemahaman mengenai proses pembuatan sabun secara mandiri. Selain itu, program ini diharapkan bisa memberi keterampilan baru kepada warga, membantu mereka mengurangi pengeluaran rumah tangga, dan membuka peluang usaha yang berkelanjutan.

Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi yang mencakup pengenalan pembuatan sabun cuci piring, bahan-bahan yang diperlukan, prosedur pembuatan, hingga praktik langsung oleh mahasiswa KKN bersama warga desa. Sabun yang diproduksi menggunakan kombinasi Texapon, SLS, garam, serta pewangi dan pewarna dengan komposisi yang tepat. Kombinasi bahan ini menghasilkan sabun dengan busa melimpah, daya bersih maksimal, dan tetap ekonomis.

Texapon berfungsi sebagai surfaktan utama untuk mengangkat lemak dan kotoran, sementara SLS memperkuat daya pembersih dan busa. Penambahan garam berfungsi sebagai pengental alami, memberikan tekstur sabun yang stabil tanpa bahan tambahan yang rumit.

Dengan formula ini, sabun cuci piring yang dihasilkan memiliki performa setara dengan sabun komersial, namun menggunakan bahan yang lebih sederhana dan mudah ditemukan, baik di toko lokal maupun toko online.

Bagus Kurniawan, salah satu mahasiswa KKN yang menginisiasi sosialisasi ini, menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa jurusan Kimia, ia ingin mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk memberikan pelatihan pembuatan sabun cuci piring yang praktis dan mudah diakses oleh masyarakat.

“Sebagai mahasiswa Kimia, saya ingin mengaplikasikan ilmu yang telah saya pelajari dengan memberikan pelatihan pembuatan sabun cuci piring menggunakan bahan sederhana dan mudah dijangkau, baik di toko sekitar maupun online,” ujar Bagus.

Antusiasme masyarakat desa sangat tinggi terhadap kegiatan ini. Selain memperoleh pengetahuan baru tentang pembuatan sabun, diharapkan sosialisasi ini dapat membantu warga menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, menghemat pengeluaran, dan membuka peluang usaha baru.

 

Tinggalkan Balasan