Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani: Rektor Perempuan Pertama Unila yang Tangguh dan Inspiratif

Lampung – Sosok perempuan tangguh kini tak lagi sekadar cerita dalam sejarah, melainkan hadir nyata sebagai pemimpin yang memberi arah kebijakan, menginspirasi, dan membangun generasi masa depan. Salah satunya adalah Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN Eng., Rektor Universitas Lampung (Unila) periode 2023–2027.

Sebagai rektor perempuan pertama dalam sejarah Unila, Prof. Lusmeilia membawa semangat baru dalam kepemimpinan akademik. Pengangkatannya menandakan kemajuan pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan menggarisbawahi pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa melalui ilmu pengetahuan.

Lahir di Palembang pada 10 Mei 1965, Prof. Lusmeilia menempuh pendidikan tinggi di bidang teknik sipil, mulai dari diploma hingga doktoral. Ia menyelesaikan studi S-2 dan S-3 di Prancis, yang memperluas perspektif kepemimpinannya, tidak hanya bersifat nasional tetapi juga global.

Di tengah dinamika pendidikan tinggi, Prof. Lusmeilia memperkenalkan program kerja bertajuk “BE STRONG” yang mencakup delapan pilar utama, mulai dari pengembangan bisnis dan keuangan kampus hingga tata kelola universitas yang baik. Semua program tersebut dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan Kartini, yang memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan.

“Setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki peran yang sama dalam membangun lingkungan, dari hal terkecil hingga terbesar,” ungkap Prof. Lusmeilia dalam peringatan Hari Kartini, 21 April 2025.

Ia menegaskan bahwa peran perempuan bukan sekadar sebagai pendukung, tetapi mitra sejajar dalam membangun bangsa, sebagaimana yang diperjuangkan oleh Kartini. Dalam kepemimpinannya, pendidikan tinggi di Unila menjadi wadah di mana kesempatan belajar dan berkarier diberikan tanpa membedakan gender.

“Di Unila, tidak ada perbedaan dalam kesempatan belajar maupun berkarier. Semua diberikan hak dan kewajiban yang sama,” jelasnya.

Sebagai dosen, pemimpin, dan seorang ibu, Prof. Lusmeilia menekankan bahwa pendidikan tinggi sangat penting bagi perempuan, tanpa melupakan kodratnya. Prinsip ini menjadi kekuatan, bukan batasan, dan ia percaya perempuan yang berpendidikan tinggi akan menghasilkan generasi yang cerdas.

Ia juga aktif mendorong pemberdayaan perempuan muda melalui berbagai program kemahasiswaan, seperti pelatihan kewirausahaan dan kepemimpinan. Mentoring dan penguatan kapasitas bagi perempuan menjadi bagian dari upayanya dalam mencetak calon pemimpin masa depan yang tetap menghargai identitas mereka sebagai perempuan.

“Tantangan zaman kini tidak bisa diselesaikan dengan cara lama. Kita perlu bergerak bersama, dengan keberanian, kolaborasi, dan visi yang jelas,” ujarnya dalam sebuah forum kepemimpinan.

Bagi Prof. Lusmeilia, cita-cita harus ditanamkan tinggi. Ia percaya prestasi harus menjadi tujuan utama dalam menempuh pendidikan.

“Materi akan mengikuti prestasi, dan sebagai perempuan, jangan sampai kita melupakan tanggung jawab dasar kita. Jangan sampai terlalu mengejar ambisi, kita justru melupakan peran utama kita,” katanya.

Dengan kepemimpinan Prof. Lusmeilia, Unila tidak hanya berkembang dalam angka dan peringkat, tetapi juga berkontribusi nyata pada masyarakat dan bangsa. Di bawah arahannya, Unila tumbuh menjadi institusi akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan dan mencetak generasi yang cerdas, bersemangat juang tinggi, dan berakar dari keteladanan Kartini.

Tinggalkan Balasan