Bencana banjir bandang melanda Sumatera Barat sejak Kamis (7/3). Bencana ini telah memakan korban jiwa, luka, termasuk hilang.
Berdasarkan data BNPB pada Minggu (10/3), jumlah korban meninggal meningkat dari 3 orang menjadi 19 orang. Sedangkan korban luka 2 orang dan 7 orang hilang.
BNPB menuturkan Kota Padang merupakan wilayah paling parah karena 10.150 KK atau 35.299 jiwa terdampak.
“Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 16 jiwa meninggal, 7 jiwa hilang, dan 25.794 KK terdampak banjir. Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 3 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan sebanyak 800 KK atau 2.958 jiwa terdampak,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Sementara di Kota Solok sebanyak 238 KK atau 813 jiwa terdampak. Lalu di Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak 24 KK atau 100 jiwa terdampak dan di Kabupaten Agam sebanyak 36 KK atau 144 jiwa terdampak.
“Kabupaten Solok sebanyak 10 KK terdampak. Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 31 KK terdampak, dan Kabupaten Pasaman sebanyak 191 KK terdampak,” ucap Abdul.
BNPB menjelaskan, di Kota Padang sebanyak 3.734 jiwa masih mengungsi. Sedangkan di Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 29.483 KK atau 76.178 jiwa mengungsi, dan Kabupaten Agam sebanyak 49 KK atau 209 jiwa mengungsi.
37.265 rumah terdampak
Banjir bandang ini juga memicu kerugian material. Tercatat sebanyak 37.265 unit rumah terdampak, 666 rumah rusak, 3 unit rumah hanyut, 26 unit jembatan rusak, 45 unit ibadah terendam, 25 unit sekolah terendam, 13 titik ruas jalan terdampak, 2 unit irigasi rusak, 113 ha lahan terdampak, 300 m2 lahan pertanian terdampak dan 5 unit fasum terdampak.
Petugas Pusdalops BPBD Sumbar, Gilang, mengatakan Tim Reaksi Cepat BPBD Sumbar sudah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Petugas sudah mengevakuasi warga terdampak.
“Untuk wilayah Kabupaten Padang Pariaman, akses jalan raya keluar masuk masyarakat ke desa kota tertutup longsor sepanjang 50 meter. Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir, Kota Solok, banjir berangsur surut,” kata Gilang.
“Sedangkan Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kota Padang sebagian besar wilayah terdampak banjir masih digenangi air. Di Kabupaten Limapuluh Kota, banjir berangsur surut dan telah dilakukan pembersihan rumah dan fasilitas umum yang terendam,” tutur dia.
Eksplorasi konten lain dari JURNAL KOTA - Komite Pewarta Independen (KoPI)
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.