Tangerang Kota – Polres Metro Tangerang Kota tengah menyelidiki kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh seorang guru berinisial W (40) terhadap beberapa anak di bawah umur. Kejadian ini terjadi di wilayah Tangerang, Banten.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa laporan terkait dugaan pencabulan ini diterima Polres Metro Tangerang pada 23 Desember 2024 dari seorang wanita.
“Kami ingin menginformasikan, terkait dugaan perbuatan cabul terhadap anak. Pada 23 Desember 2024, Polres Metro Tangerang Kota menerima laporan dari seorang wanita berinisial J mengenai dugaan kejadian pencabulan terhadap anak,” kata Ade Ary dalam keterangan pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/1).
Setelah laporan diterima, pihak kepolisian segera melakukan serangkaian penyelidikan, termasuk olah tempat kejadian perkara (TKP), visum, dan pemeriksaan terhadap pelapor, korban, serta saksi-saksi yang terkait.
Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan pendampingan terhadap korban bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tangerang.
Ade menegaskan, Polres Metro Tangerang Kota berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan tuntas, sesuai dengan prosedur yang berlaku, secara profesional, dan proporsional. “Kami mohon waktu, kami akan mengusut tuntas kasus ini,” ujarnya.
Korban Sudah Teridentifikasi 4 Anak
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, mengungkapkan bahwa laporan dari pelapor berinisial J (54), yang merupakan orang tua korban, diterima pada 23 Desember 2024.
“Dalam penyelidikan, kami sudah memanggil terduga pelaku W (40) dua kali, yaitu pada 27 dan 30 Desember 2024. Namun, yang bersangkutan tidak hadir,” ungkap Zain, seperti yang dilansir Antara.
Zain menambahkan, setelah gelar perkara, status kasus ini dinaikkan menjadi penyidikan pada 3 Januari 2025, karena sudah ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa telah terjadi tindak pidana.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa pelaku sudah meninggalkan rumahnya di Kecamatan Ciledug sejak 29 November 2024, sekitar sebulan sebelum orang tua korban melaporkan kejadian ini ke polisi.
“Saat ini, kami sudah mengidentifikasi empat orang korban, dan kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Namun, hingga saat ini keberadaan pelaku masih belum diketahui,” tambahnya.