Israel Serang Iran, Begini Efeknya ke Harga Minyak, IHSG hingga Rupiah Kemarin

Iran dilaporkan menerima serangan rudal dan drone dari Israel pada Jumat (19/4). Serangan tersebut berdampak pada harga minyak mentah.

Tak lama setelah Israel dilaporkan menyerang balik Iran, harga minyak mentah melonjak hampir 4 persen per barel pada Jumat (19/4). Kenaikan itu memicu kekhawatiran pasokan minyak Timur Tengah dapat terganggu.

Mengutip CNN, harga minyak AS naik 3,7 persen menjadi USD 85,8 per barel. Minyak mentah Brent juga naik 3,4 persen menjadi USD 90,13 per barel.

IHSG Anjlok 1,1 Persen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan saham hari Jumat. IHSG ditutup melemah 79,497 poin (1,11 persen) ke 7.087,317.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan peningkatan eskalasi antara Israel dan Iran direspons negatif oleh bursa-bursa di kawasan Asia termasuk Indonesia.

“Berdasarkan data terkini (hampir) seluruh bursa Asia mengalami penurunan di antara-0,4 persen sampai-3,31 persen,” ujar Direktur Perdagangan Bursa BEI Irvan Susandy kepada media, Jumat.

Terdapat Bursa di negara Asia lainnya yang turun lebih dalam dari Indonesia seperti Filipina melemah 1,71 persen, Vietnam melemah 1,93 persen, Thailand melemah 1,81 persen dan Jepang melemah 2,54 persen.

Meski begitu, Irvan optimistis ketegangan Iran dan Israel bisa mereda dan pasar akan menimbulkan keseimbangannya.

“Kita tentu berharap tidak sampai menimbulkan perang terbuka antara ke dua negara, karena efeknya bisa dirasakan oleh banyak negara lain juga. Kami tentu akan selalu memantau setiap perkembangan dan berkoordinasi juga dengan OJK dan SRO (Self Regulatory Organization) lain,” ujarnya.

Rupiah Melemah ke Rp 16.260

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada Jumat sore melemah 81 poin (0,50 persen) ke Rp 16.260 per dolar AS. Dolar menguat karena beragam data AS tidak banyak menggoyahkan pandangan bahwa perekonomian masih dalam kondisi yang kuat, menunjukkan Federal Reserve kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga pertamanya sejak tahun 2020 hingga akhir tahun ini serta memanasnya eskalasi Iran Israel menjadi fokus.

“Kemudian, eskalasi Iran-Israel menjadi fokus setelah laporan ledakan di seluruh Iran berbagai laporan media, termasuk dari kantor berita Iran, menunjukkan ledakan di beberapa wilayah Iran, Suriah dan Irak,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi.

Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap terjaga, di tengah dampak konflik geopolitik antara Iran-Israel. Ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market (EMEs) yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan