Netanyahu Siapkan Serangan ke Rafah meski Biden Minta Tahan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (12/3) menyatakan, militer Israel akan menyelesaikan tugas di Gaza. Ancaman itu disampaikan kendati Amerika Serikat (AS) meminta Israel tidak menyerang Rafah.

“Kami akan menyelesaikan tugas di Rafah sambil mengeluarkan penduduk sipil dari bahaya” ucap Netanyahu seperti dikutip dari The National.

“Militer Israel akan bertindak untuk meminimalisasi korban sipil dengan cara yang belum dilakukan tentara mana pun,” sambung dia.

Sebelumnya Presiden AS Joe Biden meminta Israel tidak menyerang Rafah, tanpa ada rencana jelas bagaimana melindungi warga sipil.

Biden bahkan menyebut serangan Israel ke Rafah adalah sebuah garis merah yang tak boleh dilewati.

Saat ini lebih dari sejuta warga Gaza berlindung dari serangan Israel di Rafah. Wilayah itu berada di perbatasan antara Israel-Gaza.

Pada Senin (9/3) Gedung Putih mengungkap Israel belum memberikan rencana serangan kredibel terkait operasi di Rafah.

Rafah dipandang Netanyahu sebagai wilayah terakhir untuk menggapai tujuan perang Gaza yaitu mengalahkan Hamas. Kelompok penguasa Gaza itu ditargetkan Israel sebagai balas dendam serangan yang membunuh 1200 warganya pada 7 Oktober 2023 lalu.

Israel kemudian menyerang Gaza tanpa pandang bulu. Akibatnya 31 ribu orang, mayoritas warga sipil, kehilangan nyawa.

Terkait rencana operasi di Rafah, seorang pejabat AS kepada Politco menyebut akan ada konsekuensi bila itu terwujud. AS akan memotong dana bantuan militer bagi Israel.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan